Biaya logistik adalah semua jenis biaya yang dikeluarkan dalam proses pengadaan, perpindahan dan distribusi barang/material dalam sistem supply chain. Garis besar biaya logistik mencakup biaya pengadaan bahan baku, pengelolaan persediaan, transportasi, penyimpanan, pengemasan dan pengiriman.
Key takeaways:
- Biaya logistik meliputi seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mengakomodasi pergerakan barang dalam rangkaian distribusi logistik.
- Biaya logistik mempengaruhi harga produk akhir.
10+ Jenis Biaya Logistik 2024
Jenis biaya logistik sangat variatif antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Oleh karena itu, artikel ini akan mencakup secara lengkap jenis-jenis biaya logistik yang sekiranya dikeluarkan oleh perusahaan dalam alur distribusi barang.
1. Biaya Transportasi
Merupakan komponen utama dari biaya logistik yang menyangkut dengan pengiriman barang dari satu lokasi ke lokasi lain. Mencakup biaya pemuatan, biaya bahan bakar, biaya pengangkutan, biaya bea cukai, tol dan asuransi. Jenis moda transportasi yang digunakan (darat, laut, udara) mempengaruhi biaya transportasi.
2. Biaya Gudang
Merupakan pengeluaran untuk penyimpanan barang di gudang atau pusat distribusi. Termasuk di dalamnya adalah pembayaran sewa atau kontrak gudang, utilitas, biaya tenaga kerja untuk penanganan dan persediaan, pemeliharaan peralatan, keamanan, dan asuransi.
3. Biaya Inventory Carrying
Merujuk pada pengeluaran yang dikeluarkan dalam menyimpan dan mengelola persediaan. Termasuk biaya pendanaan dalam hal investasi persediaan, biaya gudang dan penyimpanan, asuransi, depresiasi, usang, penyusutan serta tambahan biaya pengelolaan dan pelacakan persediaan.
4. Biaya Pengemasan dan Material Handling
Melibatkan pengeluaran untuk bahan kemasan serta biaya tenaga kerja untuk pengemasan dan persiapan barang untuk pengiriman. Termasuk didalamnya adalah penggunaan peralatan seperti forklift dan conveyor untuk memindahkan barang di dalam gudang atau selama operasi pemuatan dan pembongkaran.
5. Biaya Kelola Pesanan dan Administrasi
Merupakan pengeluaran yang meliputi manajemen order, biaya transportasi dan distribusi, dokumentasi dan tugas administratif. Termasuk sistem pengolahan pesanan, perangkat lunak, tenaga kerja, penagihan, layanan pelanggan serta fungsi administratif lainnya dalam proses logistik.
6. Biaya Logistik Balik
Biaya logistik balik berkaitan dengan barang yang dikembalikan, perbaikan dan pencabutan produk. Biaya ini termasuk transportasi, inspeksi, perbaikan, pembuangan dan layanan konsumen yang menyangkut dengan penanganan dan pemrosesan produk yang dikembalikan yang menyebabkan masalah atau cacat.
7. Bea Cukai dan Pajak
Untuk pengiriman internasional, biaya logistik meliputi bea cukai, tarif, dan pajak yang dikenakan oleh negara-negara yang mengimpor atau mengekspor barang. Biaya-biaya ini bervariasi berdasarkan sifat barang, nilainya, dan perjanjian atau regulasi perdagangan yang berlaku. Importir dan eksportir perlu mempertimbangkan biaya ini saat menghitung pengeluaran logistik keseluruhan.
8. Biaya Manajemen Vendor
Biaya logistik juga melibatkan pengeluaran yang berhubungan dengan pemasok dan vendor. Melibatkan biaya untuk pemilihan pemasok, negosiasi dan pemantauan kinerja.
9. Biaya Teknologi dan Sistem
Implementasi dan pemeliharaan teknologi dan sistem logistik juga merupakan aspek penting dari biaya logistik. Termasuk pengeluaran untuk sistem transportasi (TMS), sistem warehouse (WMS), sistem pelacakan inventaris serta solusi perangkat lunak dan perangkat keras lainnya yang bertujuan untuk mengoptimalkan operasi logistik.
10. Biaya Risiko dan Asuransi
Merupakan risiko potensial yang terkait dengan kerusakan, kehilangan, pencurian, atau keterlambatan selama transportasi dan penyimpanan. Perlindungan asuransi membantu melindungi bisnis dari kerugian finansial yang disebabkan oleh peristiwa tak terduga dalam rantai pasokan.
11. Biaya Keberlanjutan dan Lingkungan
Dengan fokus yang semakin meningkat pada keberlanjutan, biaya logistik dapat melibatkan pengeluaran terkait dengan mengurangi dampak lingkungan dari operasi logistik. Termasuk investasi dalam kendaraan yang efisien bahan bakar, sumber energi alternatif, bahan kemasan ramah lingkungan dan inisiatif pengurangan emisi.
12. Biaya Kepatuhan Regulasi (Compliance and Regulatory)
Merupakan pengeluaran terkait kepatuhan terhadap regulasi transportasi, regulasi bea cukai, standar keselamatan dan regulasi khusus industri.
13. Biaya Olah Data dan Analitika
Mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan data logistik dapat berkontribusi pada optimasi biaya. Berinvestasi dalam sistem pengumpulan data, alat analitik dan keahlian memungkinkan bisnis untuk mengidentifikasi ketidak-efisienan, meningkatkan akurasi peramalan, mengoptimalkan tingkat inventaris dan membuat keputusan yang berdasarkan informasi untuk mengurangi biaya logistik.
Faktor Pengaruh dalam Perhitungan Biaya Logistik
Saat menghitung biaya logistik, beberapa faktor berikut perlu dipertimbangkan untuk memastikan analisis yang akurat dan komprehensif.
1. Biaya Langsung
Merupakan pengeluaran langsung yang terkait dengan aktivitas logistik tertentu. Umumnya mencakup biaya transportasi, gudang, kemasan dan tenaga kerja yang secara langsung terkait dengan operasi logistik.
2. Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung adalah biaya yang terkait pengeluaran tidak langsung dalam pergerakan logistik tertentu tetapi masih mempengaruhi total biaya logistik. Umumnya mencakup biaya overhead administratif, pemeliharaan peralatan logistik, infrastruktur TI dan tenaga kerja tidak langsung.
3. Penetapan Biaya
Dalam kasus di mana beberapa departemen atau fungsi dalam sebuah organisasi berkontribusi pada aktivitas logistik, penting untuk mengalokasikan biaya dengan tepat. Misalnya, jika fasilitas gudang digunakan untuk menyimpan barang dari berbagai lini produk, biaya harus dialokasikan berdasarkan volume atau nilai barang yang disimpan untuk setiap lini produk.
4. Jangka Waktu
Biaya logistik dapat bervariasi dari waktu ke waktu karena beberapa faktor seperti musim, perubahan harga bahan bakar dan fluktuasi tarif pengiriman. Mempertimbangkan jangka waktu spesifik penting untuk memastikan analisis biaya yang akurat dan perbandingan.
5. Penggerak Biaya
Mengidentifikasi penggerak biaya kunci sangat penting untuk memahami faktor-faktor yang memiliki dampak paling signifikan pada biaya logistik. Misalnya, dalam transportasi, faktor-faktor seperti jarak tempuh, mode transportasi, konsumsi bahan bakar dan volume pengiriman dapat dianggap sebagai penggerak biaya.
6. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi biaya logistik ini termasuk regulasi pemerintah, kebijakan perdagangan, bea cukai, pajak, nilai tukar mata uang dan harga bahan bakar. Memahami dan memantau faktor-faktor eksternal ini membantu dalam antisipasi fluktuasi biaya dan penyesuaian strategi secara tepat.
7. Kompleksitas Industri dan Supply Chain
Kompleksitas industri dan struktur supply chain dapat mempengaruhi biaya logistik. Industri dengan produk khusus atau teratur mungkin memiliki biaya compliance tambahan. Demikian pula, rantai pasokan dengan beberapa tingkat, operasi lintas batas, atau jaringan distribusi yang luas memiliki biaya logistik yang lebih tinggi karena peningkatan koordinasi dan persyaratan transportasi.
***
Mempertimbangkan sejumlah faktor di atas serta melakukan analisis yang komprehensif, perusahaan dapat menilai dengan akurat biaya logistik, mengidentifikasi area untuk perbaikan dan menerapkan strategi untuk mengoptimalkan efisiensi dan mengurangi pengeluaran di seluruh supply chain.
Baca juga: Cold Chain Logistics: Pengertian, Proses, dan Manfaatnya
Strategi Efisiensi Biaya Logistik
Meningkatkan efisiensi dalam operasi logistik dapat menghasilkan penghematan biaya produksi, waktu pengiriman yang lebih cepat, peningkatan kepuasan pelanggan dan daya saing secara keseluruhan. Untuk mendapatkan efisiensi, sejumlah strategi berikut ini dapat diterapkan.
1. Mempercepat Proses
Analisis proses logistik yang ada untuk mengidentifikasi bottleneck, penggandaan, dan area ketidak-efisienan. Mempercepat proses dengan menghilangkan langkah-langkah yang tidak perlu, mengotomatisasi tugas manual, dan mengoptimalkan alur kerja. Standarisasi proses di seluruh organisasi untuk meningkatkan konsistensi dan mengurangi kesalahan.
2. Integrasi Teknologi
Implementasi solusi teknologi logistik dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi. Mengadopsi sistem transportasi (TMS), sistem gudang (WMS), dan sistem pelacakan inventaris untuk mengotomatisasi dan mengoptimalkan operasi. Manfaatkan alat pelacakan dan visibilitas real-time untuk memantau pengiriman, mengantisipasi keterlambatan, dan secara proaktif mengatasi masalah.
3. Mengoptimalkan Manajemen Inventaris
Manajemen inventaris yang efisien sangat penting untuk meminimalkan biaya pemeliharaan dan memastikan ketersediaan produk. Manfaatkan teknik peramalan permintaan yang akurat untuk mengoptimalkan tingkat inventaris dan menghindari kehabisan stok atau inventaris berlebih. Implementasikan praktik inventaris just-in-time (JIT) untuk mengurangi biaya penyimpanan dan meningkatkan perputaran inventaris.
4. Meningkatkan Visibilitas Rantai Pasokan
Tingkatkan visibilitas di seluruh rantai pasokan untuk mendapatkan wawasan real-time tentang tingkat inventaris, status pesanan, dan pergerakan transportasi. Berkolaborasi dengan pemasok, pengangkut, dan pelanggan untuk berbagi informasi dan mengkoordinasikan kegiatan dengan efektif.
Visibilitas yang ditingkatkan memungkinkan pengambilan keputusan proaktif, mengurangi waktu pemrosesan, dan meminimalkan gangguan.
5. Mengoptimalkan Transportasi
Transportasi adalah komponen penting dalam operasi logistik. Konsolidasi pengiriman, optimalkan rute, dan manfaatkan mode transportasi yang menawarkan efisiensi biaya dan waktu. Evaluasi kinerja pengangkut secara teratur dan buat kemitraan jangka panjang dengan penyedia transportasi yang andal dan efisien.
6. Meningkatkan Operasi Gudang
Efisiensi gudang sangat penting untuk pemenuhan pesanan yang tepat waktu dan manajemen inventaris. Optimalkan tata letak gudang dan sistem penyimpanan untuk meminimalkan jarak tempuh dan memaksimalkan pemanfaatan ruang. Investasikan dalam teknologi otomatisasi seperti sistem konveyor, pengambilan robotik, dan pemilahan otomatis untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi.
7. Peningkatan Berkelanjutan
Membangun budaya peningkatan berkelanjutan dalam organisasi. Dorong karyawan untuk memberikan saran untuk peningkatan proses dan efisiensi. Secara teratur tinjau metrik kinerja, analisis data, dan identifikasi area untuk perbaikan. Terapkan inisiatif peningkatan kinerja dan ukur dampak dari perubahan yang dilakukan.
8. Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan
Investasikan dalam program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan. Persiapkan karyawan dengan alat dan pelatihan yang diperlukan untuk melakukan peran mereka secara efisien. Melatih karyawan untuk menangani berbagai tugas, memungkinkan fleksibilitas dan ketangkasan dalam operasi.
9. Jalin Kemitraan
Berkolaborasi dengan pemasok, pelanggan dan mitra logistik untuk mengoptimalkan seluruh rantai pasokan. Berbagi informasi, selaraskan tujuan, dan bekerja sama untuk mengidentifikasi dan menerapkan peningkatan efisiensi. Bentuk hubungan yang kuat berdasarkan kepercayaan, komunikasi terbuka, dan manfaat bersama.
10. Memantau Indikator Kinerja Kunci (KPI)
Tentukan dan pantau KPI yang relevan untuk melacak kinerja logistik. Ukur metrik seperti tingkat pemenuhan pesanan, waktu pengiriman tepat waktu, perputaran inventaris, dan biaya transportasi. Secara teratur tinjau KPI dan gunakan wawasan yang diperoleh untuk mendorong upaya peningkatan berkelanjutan.
Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi logistik, mengurangi biaya dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Temukan berbagai artikel industri lainnya di website MBS.