Solar panel system dapat menjadi pembangkit listrik mandiri yang menjanjikan untuk jangka panjang. Di Indonesia, sistem solar panel sudah banyak dipasang sebagai salah satu cara untuk menghemat biaya listrik, serta mewujudkan rumah ramah lingkungan.
Jika Anda tertarik pasang solar panel system di rumah maupun gedung bangunan, berikut informasi mengenai pengertian, cara kerja, jenis-jenis sistem solar panel, dan plus-minusnya, serta tips pemasangan yang perlu diperhatikan.
Key Takeaways:
- Solar panel system atau sistem panel surya adalah kumpulan sel surya yang ditata sedemikian rupa agar efektif dalam menyerap sinar matahari.
- Ada tiga jenis sistem panel surya, yakni sistem on grid, sistem off grid, dan sistem hybrid.
- Terdapat beberapa tips pemasangan solar panel system yang harus diperhatikan agar sistem panel surya bisa berjalan lancar dan optimal.
Sekilas Tentang Solar Panel System
Solar panel system atau sistem panel surya adalah kumpulan sel surya yang ditata sedemikian rupa agar efektif dalam menyerap sinar matahari. Di dalam sel surya, terdapat berbagai komponen photovoltaic atau komponen yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik. Umumnya, sel surya terdiri atas lapisan silikon yang bersifat semikonduktor, metal, anti reflektif, dan strip konduktor metal.
Sementara itu, pembangkit listrik tenaga surya (solar panel system) terdiri atas beberapa komponen untuk menunjang fungsi sesuai dengan kebutuhan. Komponen utama secara umum terdiri atas:
- Solar panel, yaitu pengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik searah (DC).
- Inverter, merupakan pengubah tegangan searah (DC) menjadi tegangan bolak-balik (AC).
- Baterai.
Tenaga listrik yang dihasilkan dari sistem panel surya ini berbeda dengan tenaga listrik konvensional. Hal ini karena sumber energi merupakan energi terbarukan yang berasal dari cahaya matahari. Sementara itu, tenaga listrik konvensional masih menggunakan bahan bakar fosil yang tidak bisa diperbarui.
Seiring jumlah populasi yang terus meningkat, kebutuhan akan listrik juga terus meningkat. Oleh sebab itu, beralih menggunakan energi terbarukan seperti tenaga surya semakin diperlukan untuk menjaga keseimbangan bumi.
Untungnya, Indonesia terletak di garis khatulistiwa, sehingga memiliki potensi energi surya yang berlimpah. Intensitas radiasi matahari rata-rata sekitar 4.8 kWh/m2 per hari di seluruh wilayah Indonesia dapat dimanfaatkan menjadi sumber listrik terbarukan dan lebih ramah lingkungan. Berdasarkan data resmi yang dirilis oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2017, Indonesia memiliki potensi teknis tenaga surya yang jauh lebih besar mencapai lebih dari 207 GW.
Cara Kerja Solar Panel System
Solar panel atau tenaga surya memiliki cara kerja yang sederhana. Pertama-tama, panel ini akan menyerap cahaya matahari.
Setelah diserap, cahaya tersebut akan bisa ditampung dan dikonversikan atau diubah menjadi energi listrik. Energi listrik akan disimpan ke dalam baterai.
Selama persediaan energi yang tersimpan masih ada, maka listrik yang dihasilkan dari tenaga surya ini akan bisa Anda gunakan meski sore hari, malam hari, atau pun saat kondisi hujan sekalipun, saat intensitas cahaya matahari sedikit.
Pada solar panel ini akan ada kabel yang terhubung dengan instalasi listrik di dalam rumah. Saat konsumsi listrik ini berlangsung, misalnya saat menyalakan televisi, maka otomatis tenaga listrik tersebut akan bisa diambil dari baterai.
Selama persediaan energi listrik tenaga surya tersebut masih ada, maka konsumsi listrik akan diambil dari baterai tersebut, baru kemudian mengambil ke energi listrik konvensional.
Kelebihan Menggunakan Solar Panel System
Menggunakan sistem panel surya memberikan Anda beberapa keuntungan, antara lain:
- Menggunakan sumber energi terbarukan dan bersih.
- Mengurangi emisi gas rumah kaca.
- Menurunkan tagihan listrik.
- Dapat digunakan pada segala iklim.
Kelemahan Menggunakan Solar Panel System
Beberapa kelemahan penggunaan sistem panel surya yang mungkin patut Anda pertimbangkan, misalnya:
- Sistem panel surya bergantung pada ketersediaan dan intensitas sinar matahari.
- Memerlukan pembersihan rutin.
- Biaya awal yang tinggi.
Baca juga: Mengenal Konsep Green Building untuk Mencegah Global Warming
Jenis Solar Panel System
Ada beberapa jenis sistem panel surya yang telah dimanfaatkan dan dapat ditemui di pasaran, antara lain sistem on grid, sistem off grid, dan sistem hybrid.
Berikut penjelasan selengkapnya dari ketiga jenis sistem panel surya:
1. Solar Panel System On Grid
Sistem on grid adalah sebuah sistem panel surya yang bekerja secara langsung dengan listrik yang dihasilkan oleh jaringan PLN. Pembangkit listrik tenaga surya sistem on grid ini dapat diterapkan untuk perumahan, perkantoran, gedung bangunan, maupun pabrik dan gudang.
Sistem on grid memungkinkan Anda untuk memanfaatkan panel surya pada siang hari, yang merupakan waktu dimana intensitas penggunaan listrik paling tinggi. Sementara itu, pada pagi dan malam harinya, Anda tetap dapat menggunakan daya listrik dari PLN. Dengan pembangkit listrik tenaga surya sistem on grid, Anda dapat menghemat tagihan listrik hingga sebesar 30% setiap bulannya.
Cara Kerja Solar Panel System On Grid
Cara kerja dari sistem panel surya on grid adalah sinar matahari yang diterima akan dikonversikan atau diubah menjadi arus listrik searah atau DC (direct current). Selanjutnya, inverter akan mengubah arus listrik DC menjadi arus bolak balik atau AC (alternating current), dan akan disinkronkan dengan arus listrik yang berasal dari PLN untuk digunakan. Saat energi yang dihasilkan dari panel surya berlebih dari pemakaian, maka energi ini dapat langsung dialirkan ke PLN melalui meteran khusus.
Dengan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya sistem on grid, Anda dapat mengimbangi tagihan listrik konvensional Anda. Meski begitu, perlu diingat di saat listrik PLN mati, maka aliran listrik pada rumah atau gedung bangunan Anda juga akan mati, mengingat sistem ini tergintegrasi dengan listrik PLN.
2. Solar Panel System Off Grid
Pembangkit listrik tenaga surya sistem off grid merupakan kebalikan dari sistem on grid. Sistem off grid adalah sebuah sistem pembangkit listrik tenaga surya yang tidak terhubung dengan jaringan PLN.
Adapun daya listrik tenaga surya nantinya akan disimpan dalam baterai. Penyimpanan tenaga surya di dalam baterai dimaksudkan agar nantinya dapat digunakan disaat tidak ada jaringan ataupun jaringan listrik mati.
Perlu diingat bahwa sistem off grid tidak dapat memberikan daya untuk seluruh beban listrik dikarenakan penggunaan baterai yang akan memakan biaya lebih besar. Namun jangan salah, meski begitu, dengan perancangan yang baik, pembangkit listrik tenaga surya sistem off grid dapat menghasilkan daya yang mencukupi sepanjang tahun. Bahkan, di saat musim hujan yang cenderung mendung dan intensitas sinar matahari yang sedikit, kapasitas baterai dapat memenuhi kebutuhan energi.
Cara Kerja Solar Panel System Off Grid
Cara kerja dari sistem panel surya off grid adalah sinar matahari yang diterima akan dikonversikan atau diubah menjadi arus listrik searah atau DC (direct current) terlebih dahulu. Setelah itu, barulah kemudian arus listrik DC tersebut dialirkan ke regulator. Bank baterai inilah yang nantinya akan menyimpan listrik DC. Inverter ini akan mengambil daya listrik dari baterai. Setelah itu, akan diubah menjadi listrik bolak-balik atau AC (alternating current) dan diteruskan ke panel surya.
3. Solar Panel System Hybrid
Pembangkit listrik tenaga surya sistem hybrid akan menghasilkan sumber listrik dari panel surya yang bisa digabungkan dengan sumber listrik dari PLN. Kedua sumber ini akan saling mendukung di saat terjadi pemadaman listrik atau terdapat kurangnya daya listrik.
Pada sistem hybrid, panel surya sebagai sumber energi utama atau primer dan listrik PLN merupakan sumber energi listrik pendukung atau sekunder. Nantinya, sinar matahari yang diserap panel surya akan dikonversikan menjadi arus listrik dan akan ditampung ke baterai. Ketika pemakaian listrik telah melebihi kapasitas baterai yang dimiliki, maka listrik PLN akan masuk secara otomatis.
Kelebihan menggunakan pembangkit listrik tenaga surya sistem hybrid adalah listrik dapat tetap dialirkan meskipun terjadi pemadaman listrik.
Cara Kerja Solar Panel System Hybrid
Panel surya akan menangkap sinar matahari dan dikonversikan menjadi listrik searah atau DC (direct current) terlebih dahulu. Setelah itu, inverter akan mengubah ke daya listrik bolak-balik atau AC (alternating current) yang akan digunakan untuk peralatan listrik. Selanjutnya, daya listrik inilah yang kemudian dikirimkan ke panel distribusi atau MCB untuk digunakan.
Contoh Penerapan Solar Panel System On Grid, Off Grid, dan Hybrid
Ketiga jenis sistem pembangkit listrik tenaga surya dapat diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan.
- Solar panel system on grid cocok untuk digunakan di perumahan atau berbagai bangunan yang telah memiliki jaringan listrik nasional atau jaringan PLN. Pemasangan sistem panel tenaga surya jenis on grid mampu memaksimalkan penghematan biaya listrik Anda sampai dengan 30%.
- Solar panel system off-grid cocok dan direkomendasikan untuk daerah yang belum dialiri atau tidak memiliki jaringan listrik nasional (PLN). Hal ini dikarenakan solar panel system off grid membutuhkan generator cadangan serta baterai yang memiliki biaya cukup besar.
- Solar panel system hybrid dapat dimanfaatkan untuk efisiensi agar kegiatan industri atau operasional dapat menjadi lebih efisien dalam memasok kebutuhan energi.
Perbedaan Solar Panel System On Grid, Off Grid, dan Hybrid
Setelah mengetahui ragam jenisnya, maka saatnya menyimpulkan perbedaannya, untuk memudahkan Anda menentukan sistem pembangkit listrik tenaga surya mana yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan Anda.
Secara garis besar, yang membedakan antara ketiga sistem pembangkit listrik tenaga surya tersebut adalah biaya instalasi, perawatan, dan juga cara kerjanya.
Dari segi biaya instalasi dan perawatannya, solar panel system on grid menjadi sistem panel yang lebih terjangkau. Sedangkan solar panel system off grid membutuhkan biaya yang lebih besar.
Dari segi cara kerjanya, solar panel system on grid jika terjadi pemadaman listrik akan ikut padam juga, berbeda dengan solar panel system off grid dan hybrid yang tetap menyala.
Baca juga: Bagaimana Solar Panel Indonesia dapat Membantu Anda? Simak di Sini
Tips Pemasangan Solar Panel System
Tanpa menerapkan tata cara pemasangan yang baik dan benar, dapat membuat solar panel tidak berfungsi optimal. Berikut adalah tips pemasangan yang bisa Anda ikuti agar sistem panel surya bisa berjalan lancar dan optimal:
1. Perhatikan Kondisi Atap dan Lokasi Bangunan
Hal pertama yang patut diperhatikan dalam memasang sistem panel tenaga surya adalah kondisi atap bangunan Anda. Satu buah panel kurang lebih berukuran 1 × 2 meter dengan berat sebesar 25 kg. Untuk itu, sangat penting bagi Anda memperhatikan kondisi atap bangunan yang akan Anda pasang sistem panel tenaga surya akan cukup kuat menopang berat tersebut.
Selain kondisi atap, lokasi bangunan Anda juga patut diperhitungkan. Perhatikan apakah di samping, depan, atau belakang bangunan Anda ada bangunan lain yang cukup tinggi sehingga menutupi dan menghalangi bangunan Anda untuk mendapatkan sinar matahari di siang hari.
Apabila kondisi bangunan Anda tidak terhalang oleh bangunan lain di sisi samping, depan, maupun belakang, maka akan semakin mudah bangunan Anda mendapatkan sinar matahari. Dengan begitu, sistem solar panel akan mampu menghasilkan energi listrik yang lebih besar.
2. Pertimbangkan Rencana Renovasi Bangunan
Jika dalam waktu dekat, Anda memiliki rencana untuk merenovasi bangunan, maka sebaiknya Anda menunda pemasangan sistem solar panel hingga renovasi selesai.
Namun jika rencana renovasi baru akan dilakukan sekitar 2 - 5 tahun lagi, maka Anda masih dapat tetap memasang sistem solar panel, karena sistem solar panel pada dasarnya mudah untuk dipasang dan dilepaskan.
Tapi agar kerja solar panel dapat optimal, ada baiknya Anda menyampaikan rencana renovasi ini kepada pengembang sistem solar panel.
3. Gunakan Produk Berkualitas
Solar panel system mampu memproduksi tenaga matahari menjadi energi listrik selama kurun waktu lebih dari 25 tahun. Setelah 25 tahun, maka performa akan menurun sebesar 20% meskipun sistem masih dapat digunakan. Pemakaian jangka panjang ini tentu harus ditunjang oleh produk berkualitas.
Itulah penjelasan mengenai solar panel system. Teknologi ini mampu mengubah sinar matahari menjadi energi listrik dan dapat digunakan di berbagai jenis bangunan, mulai dari rumah, gedung komersial perkantoran, ruko, pusat perbelanjaan, hingga bangunan industri seperti pabrik dan gudang.
Untuk mendapatkan solar panel system terbaik, percayakan pada MBS CCTV. MBS CCTV siap jadi partner terpercaya untuk menginstalasi solar panel di hunian atau gedung bangunan Anda.