Keselamatan dan keamanan gedung merupakan prioritas utama bagi para pemilik gedung dan manajer. Salah satu aspek yang tidak boleh diabaikan dalam upaya menjaga keamanan adalah instalasi fire alarm.
Instalasi fire alarm tidak hanya merupakan persyaratan hukum, tetapi juga merupakan langkah penting dalam meminimalkan risiko kebakaran dan melindungi nyawa serta properti.
KEY TAKEAWAY:
- Terdapat dua jenis sistem fire alarm, konvensional dan addressable. Untuk gedung sederhana bisa menggunakan sistem konvensional karena lebih terjangkau dan sederhana.
- Sistem fire alarm addressable cocok digunakan untuk gedung bertingkat karena dapat menunjukan lokasi pasti kebakaran terjadi.
- Terdapat beberapa standar yang diterbitkan terkait instalasi fire alarm, seperti standar NFPA, K3, Permenakertrans dan (SNI) 03–3986–2000. Tapi standar NFPA yang paling banyak dijadikan acuan
Apa itu Instalasi Fire Alarm?
Instalasi fire alarm adalah sistem yang dirancang untuk mendeteksi adanya kebakaran dengan cepat dan memberikan peringatan kepada penghuni gedung.
Dengan adanya instalasi fire alarm yang efektif, waktu respon terhadap kebakaran dapat dipercepat, memungkinkan evakuasi yang aman dan mengurangi kerugian yang disebabkan oleh kebakaran.
Perbedaan antara Sistem Konvensional dan Addressable
Dalam instalasi fire alarm, terdapat dua jenis sistem utama, yaitu sistem konvensional dan addressable.
1. Sistem Konvensional
Sistem konvensional mengelompokkan detektor ke dalam zona-zona tertentu. Detektor-detektor dalam satu zona akan terhubung ke panel kontrol yang sama. Ketika detektor mendeteksi asap atau panas, panel kontrol akan memberikan peringatan melalui alarm yang terletak di zona yang terkait.
Karakteristik sistem konvensional adalah:
- Pendekatan Zona: Detektor-detektor terhubung dalam zona-zona tertentu.
- Identifikasi Lokasi Umum: Panel kontrol hanya memberikan informasi tentang zona yang terkena, bukan lokasi pasti detektor yang terpicu.
- Keterbatasan Informasi: Tidak memberikan informasi detail tentang lokasi pasti kebakaran.
2. Sistem Addressable
Sistem addressable memungkinkan identifikasi detektor yang tepat yang mengalami kebakaran. Setiap detektor dalam sistem ini memiliki alamat unik, sehingga panel kontrol dapat menunjukkan lokasi pasti kebakaran.
Karakteristik sistem addressable adalah:
- Alamat Unik: Setiap detektor memiliki alamat yang unik dalam jaringan.
- Identifikasi Lokasi Tepat: Panel kontrol dapat menunjukkan lokasi pasti kebakaran.
- Kemampuan Diagnostik: Mampu memberikan informasi detail tentang kondisi setiap detektor.
Rangkaian Instalasi Fire Alarm Konvensional
Berdasarkan gambar rangkaian instalasi fire alarm konvensional, kita dapat melihat bahwa panel kontrol dihubungkan dengan beberapa zona menggunakan kabel dimana setiap zona terdiri dari detektor (smoke dan heat) dan MCP (Manual Call Point).
1. Pemasangan Panel kontrol
Pertama, panel kontrol menjadi pusat pengendalian utama yang terhubung dengan detektor-detektor dan MCP melalui jalur kabel yang dipasang secara sistematis.
Detektor-detektor, baik itu detektor asap maupun detektor panas, ditempatkan di setiap zona sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Baca juga: Mengenal Tentang Fire Alarm Control Panel dan Kegunaannya
2. Pemasangan Jalur kabel
Kedua, setiap zona pada panel kontrol memiliki kapasitas yang ditentukan oleh jalur kabel yang terpasang. Misalnya, panel dengan kapasitas 10 zona akan memiliki maksimal pembagian 10 zona.
Setiap zona diakhiri dengan pemasangan EOL (End of Line) resistor, yang bertujuan untuk menentukan akhir dari rangkaian zona tersebut.
3. Pemasangan Manual Call Point (MCP)
Ketiga, MCP atau Manual Call Point ditempatkan secara strategis di beberapa titik yang mudah diakses dalam gedung. MCP ini berfungsi sebagai alat untuk memicu alarm secara manual ketika ada keadaan darurat. Setiap MCP juga dilengkapi dengan indicator lamp dan fire bell sebagai penanda dan alarm visual serta audio saat terjadi kebakaran.
Dari gambaran tersebut, kita dapat memahami bahwa fire alarm sistem konvensional memiliki struktur instalasi yang lebih sederhana, dan menurut Kami cocok untuk gedung-gedung dengan skala kecil.
Namun, perlu diingat bahwa sistem konvensional hanya bisa menerima satu sinyal bahaya pada setiap zonanya, bukan tanda bahaya dari setiap detektor yang terpasang.
Hal ini perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pemasangan fire alarm konvensional agar dapat memberikan perlindungan yang optimal sesuai dengan kebutuhan gedung.
Rangkaian Instalasi Fire Alarm Addressable
Berikut adalah beberapa tahapan dalam pemasangan fire alarm addressable:
1. Pemasangan Panel Kontrol
Panel kontrol addressable dipasang dengan memperhatikan lokasi yang strategis dalam gedung. Lokasi ini dipilih agar memudahkan identifikasi lokasi kebakaran dan memastikan panel dapat diakses dengan mudah oleh petugas keamanan atau pemadam kebakaran dalam situasi darurat.
Panel kontrol akan menjadi pusat pengendalian utama yang akan menerima informasi dari setiap detektor yang terpasang.
2. Pemasangan Detektor
Detektor addressable dipasang dengan memperhatikan keakuratan lokasi dan jarak antara detektor satu dengan yang lainnya. Setiap detektor diposisikan secara strategis sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebelumnya.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap area dalam gedung tercakup dengan baik oleh detektor, sehingga titik kebakaran dapat dideteksi dengan cepat dan akurat.
3. Pengaturan Alamat Detektor
Setelah dipasang, setiap detektor diberi alamat unik yang akan memudahkan identifikasi lokasi kebakaran. Pengaturan alamat detektor dilakukan melalui panel kontrol, dimana setiap detektor akan diidentifikasi berdasarkan alamatnya.
Hal ini memungkinkan panel kontrol untuk menerima informasi yang spesifik tentang lokasi kebakaran saat detektor tersebut mendeteksi adanya bahaya kebakaran.
Baca juga: Sistem Fire Alarm Full Addressable: Cara Kerja dan Manfaatnya
Standar Pemasangan Fire Alarm
1. Berdasar Aturan National Fire Protection Association (NFPA)
Standar pemasangan fire alarm yang ditetapkan oleh National Fire Protection Association (NFPA) melalui dokumen NFPA 72 merupakan pedoman penting bagi para profesional dalam industri keamanan gedung.
NFPA 72 mencakup berbagai aspek yang harus dipertimbangkan dalam pemasangan fire alarm, diantaranya sebagai berikut:
- Desain dan Pemasangan: NFPA 72 memberikan panduan tentang desain sistem alarm kebakaran dan persyaratan pemasangannya. Hal ini mencakup pemilihan peralatan dan komponen yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi gedung.
- Tipe Peralatan Deteksi: Standar ini juga mendetailkan spesifikasi dan persyaratan untuk berbagai jenis peralatan deteksi, seperti detektor asap, detektor panas, dan peralatan deteksi lainnya, untuk memastikan bahwa sistem dapat mendeteksi kebakaran dengan cepat dan akurat.
- Pemilihan Lokasi Peralatan: NFPA 72 menetapkan lokasi yang tepat untuk pemasangan peralatan, termasuk detektor, alat pemberitahuan, dan perangkat alarm lainnya, agar dapat memberikan perlindungan yang optimal.
- Wiring dan Koneksi: Standar instalasi fire alarm menurut NFPA memberikan panduan terkait instalasi kabel dan koneksi untuk memastikan keandalan sistem. Hal ini termasuk penggunaan material yang tepat dan teknik pemasangan yang sesuai.
- Integrasi dengan Sistem Lain: Pemasangan fire alarm juga harus mengintegrasikan dengan sistem keamanan atau sistem lain yang ada dalam gedung, seperti sistem pemadam kebakaran, sistem keamanan, atau sistem manajemen gedung.
- Pemantauan, Pengujian, dan Pemeliharaan: NFPA 72 menetapkan kebutuhan pemantauan dan pengujian berkala untuk memastikan bahwa sistem beroperasi dengan baik sepanjang waktu. Selain itu, standar ini juga memberikan pedoman untuk pemeliharaan rutin dan pemeliharaan darurat jika terjadi masalah atau perubahan kondisi.
- Dokumentasi dan Pelatihan Pengguna: Standar ini juga menyertakan persyaratan terkait dokumentasi, seperti pelabelan peralatan dan catatan pengujian, serta persyaratan pelatihan bagi pengguna atau petugas yang bertanggung jawab terhadap pengoperasian sistem.
2. Berdasar Aturan Permenakertrans
Beberapa poin utama yang harus dipatuhi dalam proses pemasangan fire alarm system berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor: PER.02/MEN/1983 antara lain:
- Kualifikasi Teknisi: Dalam proses instalasi, penting untuk memastikan bahwa teknisi yang melakukan pemasangan telah memiliki lisensi dan profesionalisme yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hal ini menjamin bahwa instalasi dilakukan dengan baik dan sesuai dengan persyaratan keselamatan.
- Kepatuhan Terhadap Standar: Sistem alarm kebakaran harus sesuai dengan standar yang berlaku, yaitu Permenakertrans Nomor: PER.02/MEN/1983. Kepatuhan terhadap standar ini memastikan bahwa sistem telah dirancang dan dipasang dengan memperhatikan ketentuan keselamatan yang relevan.
- Pengujian dan Pemeliharaan Rutin: Standar ini juga menekankan pentingnya melakukan pengujian dan pemeliharaan secara rutin terhadap sistem alarm kebakaran. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa sistem berfungsi dengan optimal saat terjadi keadaan darurat kebakaran.
- Peringatan Dini yang Meliputi Semua Area Proteksi: Sistem alarm kebakaran harus mampu memberikan peringatan dini bahaya kebakaran yang mencakup semua area proteksi dalam gedung. Ini memastikan bahwa setiap bagian gedung dapat mendapatkan peringatan dengan cepat saat terjadi kebakaran.
- Kemudahan Operasional: Sistem fire alarm harus dirancang dengan cara yang memudahkan pengoperasiannya, sehingga petugas keamanan atau pegawai bangunan dapat langsung mengoperasikannya dengan mudah saat terjadi keadaan darurat kebakaran.
- Integrasi dengan Sistem Proteksi Kebakaran Lainnya: Sistem alarm kebakaran harus terhubung dengan sistem proteksi kebakaran lainnya, seperti fire sprinkler, sistem pemadam, hingga sistem pemadam darurat. Hal ini memastikan bahwa semua aspek proteksi kebakaran dapat bekerja secara terkoordinasi untuk menghadapi situasi darurat dengan efektif.
Selain itu, terdapat standar nasional lain yang diterbitkan seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) 03–3986–2000 dan K3. Namun berdasar pengalaman Kami, kebanyakan pemasangan merujuk pada standar NFPA.
Hindari Kesalahan Pemasangan, Gunakan Vendor Fire Alarm Terpercaya
Kebakaran dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Api dapat melahap seluruh harta benda dan bahkan membahayakan nyawa. Oleh karena itu, penting untuk memiliki sistem fire alarm yang handal untuk mendeteksi kebakaran dini dan memberikan peringatan kepada penghuni bangunan.
MBS CCTV menawarkan jasa pemasangan fire alarm dengan menggunakan produk berkualitas tinggi yang telah teruji dan bersertifikat. Teknisi kami yang berpengalaman akan membantu Anda dalam memilih sistem fire alarm yang tepat untuk kebutuhan dan memasangnya dengan rapi dan profesional.
Hubungi Kami sekarang juga!