Memahami Photoelectric Smoke Detector dan Cara Kerjanya

Posted on May 17, 2024

Artikel ini akan membahas hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang photoelectric smoke detector. Jadi, baca artikel ini selengkapnya hingga selesai.


Saat ini, semakin banyak orang yang sadar akan keamanan bagi gedung. Tidak hanya keamanan dari pencegahan terhadap adanya tindakan kriminal, tetapi juga terhadap risiko bahaya yang mengintai, salah satunya adalah kebakaran.

Memahami Photoelectric Smoke Detector dan Cara Kerjanya

Key Takeaways

  • 38 persen kematian akibat kebakaran disebabkan karena tidak adanya alat pendeteksi asap. 
  • Photoelectric smoke detector bisa menjadi solusi alat pendeteksi asap yang aman digunakan karena tidak memiliki bahan radioaktif.

Faktanya, dari Mei 2018 hingga Juli 2023, Polri mencatat ada 5.336 kasus kebakaran yang terjadi di Indonesia, 91 diantaranya dialami oleh gedung perkantoran dan pertokoan. Oleh karena itu, perlu adanya manajemen pencegahan kebakaran yang baik.

Salah satu cara untuk menanggulangi risiko kebakaran adalah dengan menggunakan detektor asap yang dapat memicu fire alarm yang efektif. Salah satu jenis detektor asap yang kami rekomendasikan untuk mendeteksi risiko kebakaran adalah Smoke Detector Photoelectric. 

Artikel ini akan membahas hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang photoelectric smoke detector. Jadi, baca artikel ini hingga selesai.

 

Apa Itu Photoelectric Smoke Detector

Lalu, apa itu photoelectric smoke detector? pendeteksi asap fotoelektrik atau photoelectric smoke detector merupakan jenis detektor asap yang mendeteksi adanya potensi kebakaran dengan mendeteksi partikel halus di udara.

Hal ini dapat dideteksi berkat prinsip fotoelektrik yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan intensitas cahaya berkat adanya proses pembakaran.

Dilansir dari Koorsen dan NFPA, photoelectric smoke detector merupakan alat pendeteksi asap yang paling direkomendasikan berkat akurasi dalam mendeteksi potensi kebakaran, keandalan, hingga keamanan penggunaan secara jangka panjang.

Jenis pendeteksi asap ini memiliki komponen yang perlu diketahui dalam jenis photoelectric smoke detector. Pertama adalah light source, yang mana komponen ini bertanggungjawab untuk menciptakan sinar yang terarah ke area detektor.

Selanjutnya ada fotodetektor yang bertanggungjawab untuk mendeteksi intensitas cahaya yang mencapai detektor asap. Nantinya komponen ini melihat apakah ada partikel asap di udara dengan melihat intensitas cahaya.

Selanjutnya ada reflektor dan detection chamber. Reflektor digunakan untuk mengarahkan cahaya ke detection chamber untuk selanjutnya dideteksi apakah ada potensi kebakaran.

Komponen-komponen tersebut didukung oleh beragam komponen lain, seperti papan sirkuit, sirkuit pemrosesan sinyal, dan alarm peringatan.

Baca juga: Jenis Smoke Detector dalam Sistem Alarm Gedung

 

Mengapa Penting untuk Memasang Smoke Detector di Gedung?

Menurut NFPA, tiga dari lima kematian di rumah atau gedung disebabkan akibat tidak adanya alat pendeteksi asap di tempat tersebut. Ditambah, 38 persen kematian akibat kebakaran disebabkan karena tidak adanya alat pendeteksi asap. 

Alat pendeteksi asap yang dipasang dengan benar dan dirawat dengan rutin akan berperan penting dalam mencegah kebakaran. Tidak hanya itu, sistem pendeteksi asap juga dapat mengurangi risiko kematian atau cedera akibat kebakaran yang dapat merambat dengan cepat.

Menurut kami, alat pendeteksi asap juga menjadi alat yang dapat membantu penghuni gedung untuk dapat menyelamatkan diri sebelum kebakaran menjadi melebar. Ini akan menyelamatkan banyak orang dari risiko kebakaran.

Tentunya, tetap rawat sistem pendeteksi asap dan selalu uji coba secara rutin agar kualitas alat tersebut tetap terjaga.

 

Bagaimana Cara Kerja Photoelectric Smoke Detector?

Bagaimana Cara Kerja Photoelectric Smoke Detector?

Lalu, bagaimana cara kerja dari photoelectric smoke detector? Pada dasarnya, photoelectric smoke detector bekerja dengan melihat adanya perubahan intensitas cahaya yang terjadi di detection chamber saat partikel debu dan asap berada di udara.

Dalam photoelectric smoke detector, ketika mendeteksi adanya partikel asap, maka partikel tersebut akan menyebarkan cahaya sehingga ada perubahan intensitas cahaya di dalam fotodetektor.

Nantinya fotodetektor merespons adanya intensitas tersebut dan mengirim sinyal untuk mengaktifkan alarm. Sinyal ini juga yang nantinya dikirim ke sirkuit pemrosesan sinyal dan menentukan apakah ada potensi kebakaran atau tidak.

Jika sinyal pemrosesan mendeteksi adanya potensi kebakaran, maka sistem alarm akan mengaktifkan alarm kebakaran yang dapat memperingatkan para penghuni gedung akan adanya api.

 

Apa Saja Perbedaan Photoelectric Smoke Detector dengan Ionization Smoke Detector?

Lalu, apa saja perbedaan dari photoelectric smoke detector dengan ionization smoke detector? Berikut adalah beberapa perbedaan signifikan antara kedua jenis alat pendeteksi asap tersebut.

Cara Kerja

Pada dasarnya, photoelectric smoke detector bekerja dengan melihat apakah ada perubahan intensitas cahaya yang diakibatkan naiknya partikel asap di udara. Perubahan intensitas cahaya ini yang nantinya akan memicu alarm.

Sementara, ionization smoke detektor mendeteksi adanya potensi kebakaran saat asap masuk ke dalam detektor dan menghambat arus listrik sehingga memicu alarm.

Sensitivitas

Photoelectric smoke detector jauh lebih sensitif terhadap jenis-jenis kebakaran yang berkembang perlahan seperti adanya konsleting listrik atau material yang terbakar. Hal ini membuat photoelectric smoke detector lebih cocok digunakan di kamar tidur atau gudang.

Sedangkan, Ionization smoke detector efektif dalam mendeteksi potensi kebakaran yang dapat berkembang dengan cepat dari bahan yang mudah terbakar. Ini membuat detektor asap satu ini cocok digunakan di area seperti dapur atau pabrik pemrosesan.

Oleh karena itu, masing-masing detektor memiliki kebutuhan, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing.

Keamanan

Dari segi keamanan radiasi, photoelectric smoke detector jauh lebih aman karena tidak mengandung bahan radioaktif, sedangkan ionization smoke detector menggunakan amerisium 241 yang memiliki kandungan bahan radioaktif.

Baca juga: Kenali Apa itu Detector Gas dan Fungsinya

 

Rekomendasi Penyedia Photoelectric Smoke Detector di Indonesia

Ada berbagai penyedia photoelectric smoke detector yang bisa Anda temui di internet. Namun saat memilih penyedia pendeteksi asap terpercaya, percayakan kepada MBS CCTV sebagai ahli dalam bidang keamanan menawarkan solusi fire protection system yang canggih dan menggunakan teknologi terbaru dengan komponen berkualitas tinggi.

kami adalah penyedia sistem keamanan yang siap mendukung Anda dalam menjaga aset berharga Anda tetap aman. Dapatkan info lebih lanjut mengenai produk kami di website MBS CCTV.

Read Next

7 Fitur Terbaik Hikvision CCTV dan Cara Mudah Setting ke Smartphone Anda
Jun 18, 2025
Penggunaan smart CCTV telah menjadi solusi utama untuk meningkatkan keamanan dan salah satu merek yang paling dikenal adalah Hikvision CCTV.
Sistem Parkir Modern: Jenis, Keunggulan, dan Cara Memilih yang Tepat
Jun 16, 2025
Sistem parkir modern adalah solusi berbasis teknologi otomatis untuk mengatur proses masuk, keluar, pencatatan, dan pembayaran biaya parkir kendaraan di area parkir.
Akses Pintu Otomatis: Solusi Keamanan Modern untuk Rumah dan Bisnis Anda
Jun 16, 2025
Automatic door access adalah solusi modern yang menggabungkan teknologi sensor dan sistem access control untuk membuka dan menutup pintu secara otomatis, sehingga dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan.
Implementasi Honeywell ProWatch untuk Bisnis: Keamanan Cerdas & Efisien
Jun 13, 2025
Honeywell ProWatch adalah sistem keamanan terintegrasi yang mencakup kontrol akses, CCTV, alarm, dan pelaporan dalam satu platform terpadu.
Access Control Honeywell: Solusi Keamanan Modern untuk Bisnis di Indonesia
Jun 11, 2025
Access control adalah sistem keamanan yang mengatur siapa saja yang boleh masuk ke area tertentu dalam gedung atau fasilitas.
Pilih Access Control Hikvision, Solusi Cerdas Lindungi Aset Bisnis Anda
Jun 11, 2025
Access control adalah sistem yang digunakan untuk mengatur siapa yang dapat mengakses area atau fasilitas tertentu.