Meningkatkan keamanan bangunan merupakan prioritas utama bagi setiap individu, terutama bagi mereka yang memiliki tanggung jawab terhadap keselamatan gedung, baik sebagai pemilik, manajer, atau pengelola.
Dalam upaya mengantisipasi bahaya kebakaran, penggunaan sensor fire alarm menjadi langkah yang tak terelakkan.
KEY TAKEAWAY
- Detektor alarm kebakaran adalah komponen penting dalam sistem proteksi kebakaran, bertujuan mendeteksi api atau gejala awal kebakaran, serta mengaktifkan sistem alarm untuk memberi peringatan.
- Jenis-jenis detektor alarm kebakaran termasuk smoke detector, heat detector, flame detector, gas detector, dan beam detector, masing-masing dengan cara kerja dan kegunaannya sendiri.
- Tips memilih detektor alarm kebakaran yang tepat meliputi mengenali jenis detektor yang sesuai dengan kebutuhan, memperhatikan lingkungan tempat pemasangan, memeriksa fitur tambahan, memastikan kemudahan pemeriksaan dan pemeliharaan, mempertimbangkan kombinasi detektor, dan menyesuaikan dengan anggaran.
Apa itu Sensor Fire Alarm?
Sensor fire alarm atau biasa disebut detektor alarm kebakaran, adalah komponen penting dalam sistem proteksi kebakaran yang bertujuan untuk mendeteksi adanya api atau gejala awal kebakaran dan mengaktifkan sistem alarm untuk memberi peringatan.
Namun perlu diingat, alat ini hanya merupakan sensor dan tidak dilengkapi dengan alat pemadam di dalamnya. Walau begitu menurut Kami, penggunaan detektor alarm kebakaran tetap penting untuk langkah deteksi dini terhadap kebakaran.
Jenis-Jenis Detektor Alarm Kebakaran dan Cara Kerjanya
Dirangkum dari artikel salah satu penyedia keamanan kebakaran terkemuka di dunia, firerisk.co.uk, berikut jenis-jenis detektor alarm kebakaran dan cara kerjanya:
1. Smoke Detector
Smoke detector adalah jenis detektor alarm kebakaran yang paling umum digunakan. Terdapat dua jenis utama smoke detector:
a. ROR (Rate Of Rise Heat Detector)
Detektor ini bekerja dengan mendeteksi partikel-partikel kecil yang dihasilkan dari pembakaran material. Memiliki sensitivitas tinggi terhadap asap dan dapat mendeteksi kebakaran dengan cepat. Namun, karena sensitivitasnya yang tinggi, detektor ini rentan terhadap peringatan palsu.
b. Smoke Optical (Photoelectric) Detector
Sumber: semiengineering.com
Detektor ini menggunakan teknologi optik untuk mendeteksi keberadaan asap. Lebih efektif dalam mendeteksi asap dari kebakaran kecil dan kurang rentan terhadap peringatan palsu. Cocok untuk ditempatkan di berbagai area seperti ruang tidur, ruang tamu, dan koridor.
Meskipun memiliki sensitivitas yang lebih rendah dibandingkan dengan Ionization Detector, Smoke Optical Detector sering dipilih karena kemampuannya yang lebih baik dalam menghindari peringatan palsu dan memberikan peringatan dini yang andal.
Contoh smoke detector:
Sumber: buildings.honeywell.com
I³™ Series Photoelectric And Photo/Thermal Smoke Detector
Detektor asap seri System Sensor i3™ menandakan kemajuan besar dalam deteksi asap konvensional. Ada tiga nilai utama yang dibawa lini i3 ini: kemudahan pemasangan, kecerdasan, dan inspeksi instan.
2. Heat Detector
Heat detector merupakan bagian penting dari sistem alarm kebakaran yang berfungsi untuk mendeteksi kenaikan suhu yang signifikan dalam sebuah ruangan. Terdapat dua jenis utama heat detector yang digunakan:
a. ROR (Rate Of Rise Heat Detector)
Detektor ini bekerja dengan mendeteksi kenaikan suhu yang cepat dalam ruangan. Begitu suhu meningkat dengan cepat, detektor akan mengaktifkan alarm kebakaran. Jenis ini sangat cocok digunakan di area di mana perubahan suhu yang cepat dapat menjadi indikasi kebakaran, seperti dapur atau area dengan peralatan listrik yang banyak.
b. Fixed Temperature Heat Detector
Detektor ini mendeteksi suhu yang mencapai titik panas tertentu, menandakan adanya kebakaran. Begitu suhu mencapai ambang batas yang telah ditentukan, detektor akan memberikan peringatan atau mengaktifkan alarm kebakaran.
Jenis ini cocok untuk digunakan di area yang cenderung memiliki suhu tinggi secara alami, seperti ruang genset, dapur komersial, atau ruang boiler.
3. Flame Detector
Flame detector merupakan perangkat kritis dalam sistem proteksi kebakaran yang mampu mendeteksi radiasi sinar ultraviolet dari nyala api kebakaran. Detektor ini menggunakan sensor khusus yang dapat membedakan antara sumber api yang nyata dan palsu, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya peringatan palsu.
Flame detector sering digunakan di lingkungan industri, seperti pabrik dan fasilitas penyimpanan bahan berbahaya, di mana deteksi dini terhadap kebakaran sangat penting untuk mencegah kerugian besar.
Contoh flame detector:
Sumber: buildings.honeywell.com
4. Gas Detector
Gas detector adalah sensor yang dirancang untuk mendeteksi keberadaan gas di suatu lokasi atau ruangan. Detektor ini membantu mengidentifikasi kebocoran gas yang dapat menyebabkan kebakaran atau bahaya lainnya.
Gas detector biasanya digunakan di area industri, laboratorium, atau fasilitas dengan potensi risiko kebocoran gas. Dengan mendeteksi gas yang berbahaya secara dini, gas detector dapat membantu mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk menghindari potensi kebakaran atau ledakan.
5. Beam Detector
Beam detector adalah jenis detektor kebakaran yang bekerja dengan mendeteksi cahaya yang dipancarkan oleh api. Detektor ini cocok untuk proteksi area luas seperti gudang, bandara, atau gedung dengan ruang yang besar.
Beam detector biasanya dipasang di sepanjang jalur tertentu di area yang ingin diproteksi. Ketika cahaya dari api dipotong oleh garis deteksi, detektor akan mengaktifkan alarm kebakaran atau memberikan peringatan kepada operator. Dengan cakupan yang luas, beam detector membantu memastikan deteksi dini terhadap kebakaran di area yang rentan.
Baca juga: Mengapa MCFA Vital dalam Fire Alarm System?
Tips Memilih Jenis Detektor Alarm Kebakaran yang Tepat
Memilih jenis detektor alarm kebakaran yang tepat adalah langkah penting dalam meningkatkan keamanan bangunan Anda.
Dirangkum dari situs resmi nfpa.org, organisasi internasional yang bergerak di bidang keselamatan kebakaran, berikut adalah beberapa tips untuk memilih detektor yang sesuai:
- Kenali Jenis Detektor: Pahami perbedaan antara jenis-jenis detektor alarm kebakaran yang ada. Berdasarkan pengalaman MBS CCTV dalam menangani keamanan gedung terhadap kebakaran, alat deteksi minimal bisa menggunakan smoke detector.
- Sesuaikan dengan Lingkungan: Pertimbangkan lingkungan tempat detektor akan dipasang.
- Fitur Tambahan: Periksa fitur tambahan seperti konektivitas nirkabel atau alarm suara tinggi.
- Pemeriksaan dan Pemeliharaan: Pastikan detektor mudah diperiksa dan dipelihara.
- Kombinasi Detektor: Di beberapa kasus, menggunakan kombinasi detektor dalam satu unit atau di seluruh properti dapat memberikan perlindungan yang lebih baik.
- Budget: Sesuaikan dengan anggaran Anda, namun tetap prioritaskan keamanan.
Dengan memilih detektor alarm kebakaran yang tepat dan berkualitas, Anda dapat meningkatkan tingkat keamanan bangunan dan memberikan perlindungan yang efektif terhadap bahaya kebakaran.
Sedang Mencari Detektor Alarm Kebakaran yang Berkualitas?
Perlindungan terhadap kebakaran merupakan prioritas utama bagi setiap bisnis atau rumah tangga. Dalam memastikan keamanan yang optimal, tidak ada yang sebanding dengan sistem peringatan dini yang andal.
MBS CCTV, sebagai pemimpin di industri keamanan, memahami betapa pentingnya perangkat yang handal dan canggih. Di antara berbagai solusi yang Kami tawarkan, sensor fire alarm menjadi tulang punggung dalam mendeteksi bahaya secara cepat dan efisien.
Jadi, apakah Anda mencari solusi terbaik untuk keamanan kebakaran? Percayakan pada MBS CCTV dan sensor fire alarm Kami yang terpercaya. Klik link ini!