Ada beragam teknologi keamanan, dari yang awalnya menggunakan CCTV, teknologi biometrik seperti sidik jari, bahkan sekarang terdapat teknologi pengenalan wajah untuk meningkatkan keamanan.
Key Takeaways
- Sistem pengenalan wajah merupakan sistem keamanan yang mengidentifikasi maupun mengonfirmasi identitas seseorang melalui fitur wajah.
- Sistem pengenalan wajah dapat diterapkan tidak hanya untuk keamanan, tetapi juga untuk quality control dalam produksi.
Tidak hanya itu, penerapan perangkat lunak dengan teknologi pengenalan wajah juga sudah mulai populer dan terintegrasi dengan CCTV.
Lalu, bagaimana cara kerja dari sistem pengenalan wajah atau face recognition? Di artikel ini, kita akan membahas apa itu sistem pengenalan wajah, cara kerjanya, hingga penerapannya yang dapat bermanfaat dari segi keamanan maupun dari segi produksi.
Definisi Sistem Pengenalan Wajah atau Face Recognition
Pada dasarnya, sistem pengenalan wajah merupakan sistem keamanan yang menggunakan perangkat lunak untuk mengidentifikasi maupun mengonfirmasi identitas seseorang melalui fitur wajah.
Sistem pengenalan wajah juga termasuk sistem biometrik yang menggunakan karakteristik tubuh manusia. Sistem biometrik ini dapat mencocokkan setiap karakteristik tubuh untuk menentukan keputusan yang diperlukan.
Oleh karena itu, sistem pengenalan wajah dinilai merupakan salah satu sistem keamanan yang paling akurat, mengingat karakteristik tubuh manusia berbeda-beda.
Menurut New York Times, sistem pengenalan wajah pertama kali ditemukan oleh Woodrow Wilson Bledsoe yang membuat teknologi untuk mengklasifikasikan wajah dalam suatu foto di tahun 1960-an.
Saat ini, sistem pengenalan wajah sendiri sudah digunakan oleh banyak sektor, mulai dari keamanan, identifikasi wajah, hingga memiliki potensi untuk digunakan dalam sistem produksi sebagai bagian dari quality control.
Manfaat Sistem Pengenalan Wajah
Ada beragam manfaat yang dapat dirasakan oleh pengguna sistem pengenalan wajah. Tidak heran jika banyak perusahaan mempercayakan sistem pengenalan wajah. Berikut adalah beberapa manfaatnya:
1. Meningkatkan Keamanan
Salah satu manfaat pertama yang membuat sistem pengenalan wajah diandalkan adalah kegunaannya untuk meningkatkan keamanan.
Sistem pengenalan wajah merupakan sistem verifikasi keamanan yang efektif dan cepat saat digunakan. Elizabeth McLellan dalam jurnal yang diterbitkan Journal of Business & Technology Law menyebutkan jika teknologi face recognition dapat memudahkan polisi di New York dalam menangkap penjahat hanya dalam waktu kurang dari 24 jam.
Oleh karena itu, sistem pengenalan wajah juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi wajah dari penjahat yang dicurigai melakukan kejahatan sehingga memudahkan penyidikan.
Tidak hanya itu, sistem pengenalan wajah juga dapat dijadikan sebagai verifikasi tambahan untuk mendukung sistem keamanan. Ditambah, teknologi pengenalan wajah merupakan salah satu teknologi biometrik yang efektif karena dapat menyimpan beragam data struktur wajah manusia yang unik.
2. Dapat Mengidentifikasi Secara Akurat
Salah satu manfaat dari sistem face recognition adalah kemampuannya yang dapat mengidentifikasi individu secara lebih akurat.
Teknologi pengenalan wajah dapat digunakan sebagai teknologi yang tepat untuk mengamankan aset, khususnya digital, karena harus membutuhkan wajah pengguna untuk mengaksesnya.
Dalam penelitian Elizabeth MecLellan, disebutkan juga bahwa face recognition sangat diandalkan bagi perusahaan seperti Apple dan Google untuk menyediakan keamanan yang berlapis bagi aset digital dan privasi penggunanya.
Tidak hanya itu, dalam penerapannya untuk pabrik, sistem pengenalan wajah juga dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi secara akurat kecacatan dalam hasil produksi dibandingkan jika hanya menggunakan mata saja.
3. Terintegrasi dengan Teknologi Lain
Selain itu, sistem pengenalan wajah juga dapat dengan mudah diintegrasikan dengan beragam teknologi keamanan lainnya. Sebagai contoh, sistem pengenalan wajah dapat diterapkan pada kamera depan pada ponsel pintar.
Tidak hanya itu, sistem pengenalan wajah juga bisa diterapkan pada kamera CCTV keamanan untuk mengidentifikasi secara akurat orang-orang yang dinilai mencurigakan. Dengan ini, kamera dapat mengidentifikasi wajah dengan database yang tersedia.
Selain itu, sistem pengenalan wajah juga dapat diterapkan pada teknologi untuk sistem presensi hingga sistem quality control yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.
Cara Kerja Sistem Pengenalan Wajah
Lalu, bagaimana cara kerja dari sistem pengenalan wajah? Pada dasarnya, cara kerja sistem pengenalan wajah dibagi ke dalam berbagai tahap dari deteksi hingga pencocokan. Berikut adalah cara kerjanya.
1. Deteksi
Pertama perangkat lunak sistem pengenalan wajah akan merekam atau menangkap gambar melalui kamera. Setelah itu, perangkat lunak akan mendeteksi apakah ada wajah dalam rekaman atau gambar tersebut.
Jika perangkat lunak sistem pengenalan wajah mendeteksi ada wajah dalam foto, rekaman, atau tangkapan video tersebut, sistem akan mengonfirmasi keberadaan wajah. Beberapa sistem pengenalan wajah juga dapat menangkap wajah individu dari sisi samping wajah.
2. Analisis
Selanjutnya, sistem pengenalan wajah akan menganalisis wajah yang sudah dideteksi sebelumnya. Ada beberapa cara yang digunakan oleh sistem ini. Salah satunya adalah geometri wajah dengan mengukur jarak antar fitur wajah, seperti jarak antara bibir dan hidung, jarak antara mata kiri dan kanan, kedalaman mata, jarak antara dahi serta dagu.
Selain itu, analisis ini juga dilakukan dengan menggunakan fotometri. Fotometri merupakan cara analisis dengan melihat bentuk hidung, warna kulit, warna mata, bentuk wajah, bentuk bibir, dan lain sebagainya yang dinilai unik.
Tidak hanya itu, sistem pengenalan wajah ini juga menggunakan keunikan dari struktur wajah untuk diidentifikasi. Hal yang diidentifikasi bisa dari pori-pori, fitur wajah yang unik, hingga perbedaan yang ada di dalam wajah sebagai dasarnya.
3. Verifikasi
Selanjutnya, wajah individu yang sudah dideteksi dan dianalisis sebelumnya akan diverifikasi. Melalui sistem verifikasi, face recognition akan mengkonversi gambar yang ditangkap untuk menjadi data.
Melalui data tersebut, nantinya akan diverifikasi dengan data yang ada di dalam database. Fitur-fitur wajah ini akan diverifikasi untuk memastikan apakah ada kecocokan dengan data yang ada di dalam database atau perlu diolah kembali untuk disimpan menjadi sebuah data.
4. Identifikasi
Setelah itu, data wajah yang telah disimpan akan diidentifikasi dengan sistem verifikasi. Sistem ini diterapkan dengan melakukan scanning pada seluruh karakteristik wajah, hingga dari struktur wajah, tekstur wajah, kontur, dan geometri wajah.
Nantinya scanning tersebut akan menjadi data yang mengidentifikasi dan mencocokkan dengan data yang ada di dalam database.
5. Pencocokan
Terakhir, informasi yang didapatkan dari data wajah tersebut nanti akan dicocokkan dengan data wajah yang ada di dalam database. Nantinya, sistem akan mengonfirmasi apakah ada kecocokan antara wajah individu yang dideteksi dengan wajah yang ada di dalam database.
Selanjutnya, perangkat lunak akan memutuskan apakah wajah individu tersebut bisa mengakses layanan, masuk ke dalam ruangan tertentu, atau bahkan memutuskan jika wajah yang diidentifikasi termasuk ke dalam orang yang dicurigai atau bukan.
Penerapan Sistem Pengenalan Wajah
Sistem pengenalan wajah sendiri pada saat ini sudah diterapkan di berbagai aspek. Tidak hanya keamanan, bahkan sistem ini juga diterapkan pada proses produksi yang membutuhkan tingkat akurasi tinggi. Berikut adalah berbagai contoh penerapannya.
1. Presensi Kerja
Salah satu pemanfaatan paling umum dari sistem pengenalan wajah adalah digunakan dalam sistem presensi kerja. Saat ini tidak sedikit perusahaan yang menggunakan sistem verifikasi wajah untuk melakukan presensi.
Biasanya, wajah dari pegawai sudah dimasukkan kedalam database. Hal ini akan membuat sistem dapat mengenali wajah karyawan dengan mudah. Lewat sistem ini, presensi kerja dapat dilakukan secara efektif dan cepat dibandingkan hanya menggunakan sidik jari.
2. Verifikasi Aplikasi
Untuk beberapa aplikasi atau layanan, khususnya yang bergerak di bidang finansial dan privasi data pribadi, mengharuskan pengguna untuk melakukan verifikasi identitas. Umumnya, verifikasi aplikasi menggunakan sistem biometrik, seperti face recognition.
Lewat sistem pengenalan wajah, aplikasi dapat memverifikasi apakah pengguna yang sedang mengakses aplikasi tersebut memanglah pengguna asli atau sedang digunakan orang lain. Dari situ, aplikasi dapat mengidentifikasi dan memberikan keputusan untuk memberikan akses penggunaan atau tidak.
Selain itu, saat ini face recognition juga sudah diterapkan sebagai fitur dasar untuk membuka kunci pada ponsel pintar, menjadi alternatif selain pin atau sidik jari.
3. Akses Masuk Ruangan
Tidak hanya untuk verifikasi saja, face recognition juga dapat digunakan sebagai akses untuk masuk ke dalam sebuah ruangan. Hal ini salah satunya sudah diterapkan pada saat masa pandemi.
Dibandingkan dengan memencet tombol atau memasukkan pin, face recognition dinilai lebih aman karena tidak ada kontak langsung. Selain itu, teknologi ini juga sudah diintegrasikan dengan teknologi pendeteksi suhu tubuh.
Saat melakukan scan wajah pada detektor pengenalan wajah, alat tersebut juga akan mengukur suhu tubuh dari individu tersebut sehingga dapat mengetahui apakah individu tersebut dapat diperbolehkan masuk ke dalam ruangan.
Baca juga: Konsultan MEP untuk Konstruksi Smart Building
4. Pencegahan Kejahatan Pada Toko atau Perkantoran
Sistem pengenalan wajah juga sudah mulai digunakan oleh toko-toko atau perkantoran untuk mengidentifikasi penjahat atau orang-orang yang dicurigai melakukan kejahatan.
Sistem ini umumnya diintegrasikan dengan kamera CCTV. Apabila kamera CCTV menangkap kejahatan yang dilakukan oleh seseorang, nantinya sistem face recognition akan mencocokkan data dalam kamera dengan database orang-orang yang memiliki catatan kriminal untuk mencari pelakunya.
Baca juga: Mengenali Fitur Alarm CCTV untuk Meningkatkan Keamanan Properti
5. Mengidentifikasi Kualitas Hasil Produksi dalam Pabrik
Terakhir, sistem pengenalan wajah juga sudah mulai diterapkan untuk membantu quality control dari hasil produksi di suatu pabrik. Hal ini karena sistem pengenalan wajah dapat menginspeksi hasil produksi secara akurat.
Menggunakan teknologi AI, quality control dilakukan untuk mendeteksi apakah ada anomali dari barang hasil produksi atau tidak. Nantinya, sistem akan mengukur dan mendeteksi apakah ada kecacatan dalam produk atau lolos QC.
Cara penerapan face recognition untuk QC lainnya adalah dengan membantu melakukan inspeksi jarak dekat maupun jarak jauh. Hal ini diterapkan oleh Toyota dengan menggunakan face recognition untuk memastikan hanya petugas quality control yang dapat mengakses ruang inspeksi.
Jika Anda tertarik untuk menerapkan sistem pengenalan wajah ke dalam perusahaan Anda, baik bagi alasan keamanan maupun produktivitas, Anda bisa hubungi MBS CCTV untuk memenuhi kebutuhan Anda.